Metaverse

Tips dan Trik

Apa Itu Fear and Greed Index

CNNMoney awalnya membuat Fear and Greed Index untuk menganalisis sentimen pasar untuk saham. Kemudian, Alternative.me membuat versi sendiri yang disesuaikan untuk pasar kripto. 

The Crypto Fear and Greed Index menganalisis sekumpulan tren dan indikator pasar yang berbeda-beda untuk menentukan apakah peserta pasar merasa rakus atau takut. Skor sebesar 0 menandakan fear (ketakutan) yang ekstrem sedangkan 100 menandakan greed (keserakahan) yang ekstrem. Skor sebesar 50 menandakan bahwa pasar bersifat cukup netral.

Pasar yang penuh ketakutan dapat menandakan bahwa mata uang kripto tersebut mengalami undervalue. Terlalu banyak ketakutan dalam sebuah pasar dapat menyebabkan overselling (penjualan berlebih) dan panik yang berlebihan. Fear tidak selalu berarti bahwa pasar telah memasuki tren bearish jangka panjang. Sebaliknya, Anda dapat menganggapnya sebagai referensi jangka pendek atau menengah untuk keseluruhan sentimen pasar.

Greed di pasar merupakan situasi yang berlawanan. Jika investor dan pedagang bersifat serakah, terdapat kemungkinan adanya overvaluation dan bubble. Bayangkan sebuah situasi ketika FOMO (fear of missing out) menyebabkan investor memompa pasar, sehingga menyebabkan harga Bitcoin mengalami overvalue. Dengan kata lain, greed yang meningkat dapat menyebabkan permintaan berlebih, sehingga meningkatkan harga secara artifisial.

Bagaimana Cara Kerja Crypto Fear and Greed Index

Alternate.me menghitung nilai baru dari 0 hingga 100 setiap hari. Per bulan Juli 2021, Crypto Fear and Greed Index hanya menggunakan informasi yang berkaitan dengan Bitcoin. Alasannya adalah korelasi yang signifikan dari BTC dengan pasar kripto secara keseluruhan terkait dengan harga dan sentimen. Terdapat rencana di masa depan untuk mencakup koin besar lainnya, termasuk Ether (ETH) dan BNB.

Anda dapat membagi skala indeks ke dalam kategori berikut:

  • 0-24: Fear ekstrem (oranye)
  • 25-49: Fear (amber/kuning)
  • 50-74: Greed (hijau muda)
  • 75-100: Greed ekstrem (hijau)

Indeks ini menghitung nilai dengan menggabungkan lima faktor pasar tertimbang yang berbeda. Mari kita lihat:

  1. Volatilitas (25% dari indeks). Volatilitas mengukur nilai Bitcoin saat ini dengan rata-rata dari 30 dan 90 hari terakhir. Di sini, indeks menggunakan volatilitas sebagai pengganti ketidakpastian dalam pasar.
  2. Momentum pasar/volume (25% dari indeks). Volume perdagangan dan momentum pasar Bitcoin saat ini dibandingkan dengan nilai rata-rata 30 dan 90 hari sebelumnya lalu digabungkan. Pembelian dengan volume tinggi yang konstan menandakan sentimen pasar yang positif atau serakah.
  3. Media sosial(15% dari indeks). Faktor ini memperhatikan jumlah hashtag (tagar) Twitter yang berkaitan dengan Bitcoin dan khususnya nilai interaksinya. Umumnya, jumlah interaksi yang konstan dan luar biasa tinggi lebih berkaitan dengan greed pasar daripada fear.
  4. Dominasi Bitcoin(10% dari indeks). Input ini mengukur dominasi BTC di pasar. Dominasi pasar yang meningkat menandakan adanya investasi baru yang masuk ke dalam koin tersebut dan kemungkinan realokasi dana dari altcoin.
  5. Google Trends(10% dari indeks). Dengan melihat data Google Trends untuk pencarian yang berkaitan dengan Bitcoin, indeks dapat memberikan wawasan mengenai sentimen pasar. Misalnya, kenaikan dalam pencarian “Penipuan Bitcoin” akan menandakan lebih banyak fear di pasar.
  6. Hasil survei (15% Skor Indeks). Input ini telah dijeda untuk beberapa waktu hingga saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *