Jika anda sudah membuka akun di bursa mata uang kripto, kemungkinan Anda sudah harus menyelesaikan pemeriksaan KYC. KYC mewajibkan penyedia layanan keuangan untuk mengumpulkan informasi yang memverifikasi identitas pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui identifikasi resmi atau laporan bank. Seperti peraturan APU, kebijakan KYC membantu melawan pencucian uang, pendanaan terorisme, penipuan, dan transfer dana ilegal.
Biasanya, KYC merupakan pendekatan yang lebih proaktif dari pada reaktif. Sebagian besar penyedia layanan keuangan mengambil detail pelanggan dalam proses orientasi sebelum mereka dapat melakukan transaksi keuangan. Dalam beberapa kasus, akun dapat dibuat tanpa KYC, tetapi fungsinya akan terbatas. Misalnya, Binance mengizinkan pengguna untuk membuka akun, tetapi melarang perdagangan hingga KYC diselesaikan.
Saat menyelesaikan KYC, Anda dapat diminta untuk memberikan:
- KTP
- SIM
- Paspor
Selain memverifikasi identitas pelanggan, mengonfirmasi lokasi dan alamat mereka juga merupakan hal yang penting. Dokumen identitas Anda akan memberikan informasi dasar, seperti nama dan tanggal lahir, tetapi diperlukan data tambahan misalnya untuk menetapkan wilayah perpajakan Anda. Anda kemungkinan harus menyelesaikan lebih dari satu tahap KYC. Penyedia layanan keuangan sering kali harus memverifikasi ulang identitas pelanggan secara berkala juga.
Siapa yang Mengatur Kepatuhan Terhadap KYC
Peraturan KYC berbeda-beda di setiap negara, tetapi terdapat kerja sama internasional terkait informasi dasar yang diperlukan. Di AS, Undang-Undang Kerahasiaan Bank dan Undang-Undang Patriot 2001 menetapkan sebagian besar proses APU dan KYC yang ada saat ini. Negara-negara UE dan Asia-Pasifik telah mengembangkan peraturannya sendiri, tetapi ada banyak kesamaan dengan AS. Anti-Money Laundering Directive (AMLD/Pedoman Anti Pencucian Uang) UE dan peraturan PSD2 memberikan kerangka kerja utama bagi negara-negara UE. Dalam tingkat global, Financial Action Task Force (FATF/Gugus Tugas Tindakan Keuangan) mengoordinasikan kerja sama multinasional terkait persyaratan peraturan.
Mengapa Kita Memerlukan KYC dalam Kripto
Karena bersifat pseudonim, mata uang kripto sering kali digunakan untuk mencuci dana yang tidak sah dan menghindari pajak. Menyempurnakan peraturan mata uang kripto akan memperbaiki reputasinya dan memastikan bahwa pajak dibayarkan saat jatuh tempo. Terdapat tiga alasan utama pemeriksaan KYC diperlukan dalam industri mata uang kripto:
- Transaksi blockchain tidak dapat dibatalkan. Tidak ada admin yang dapat membantu jika Anda melakukan kesalahan. Artinya, dana tersebut dapat dicuri atau dipindahkan dan tidak dapat ditarik kembali.
- Mata uang kripto bersifat anonim (pseudonim). Anda tidak perlu mengirim detail pribadi apa pun untuk membuka dompet kripto.
- Peraturan masih belum jelas sehubungan dengan perpajakan dan legalitas kripto di banyak negara.
Meskipun menambah waktu yang diperlukan untuk menyiapkan akun, KYC jelas memiliki manfaat. Pelanggan rata-rata tidak harus dapat menyadarinya, tetapi KYC memiliki dampak yang signifikan dalam menjaga agar dana Anda tetap aman dan melawan tindakan kriminal.
Apa Manfaat KYC
Manfaat KYC tidak selalu jelas, tetapi lebih dari sekadar melawan penipuan dan dapat memperbaiki sistem keuangan secara keseluruhan:
- Pemberi pinjaman dapat menilai risiko mereka lebih mudah dengan menetapkan identitas pelanggan serta riwayat keuangannya. Proses ini menghasilkan peminjaman dana dan pengelolaan risiko yang lebih bertanggung jawab.
- KYC melawan pencurian identitas dan jenis penipuan keuangan lainnya.
- KYC mengurangi risiko terjadinya pencucian uang sejak awal sebagai tindakan proaktif.
- KYC meningkatkan kepercayaan, keamanan, dan akuntabilitas penyedia layanan keuangan. Reputasi ini memiliki dampak tidak langsung pada industri keuangan secara keseluruhan dan dapat mendorong investasi.